Tujuan, Fungsi, Prinsip, Ruang Lingkup, Jenis Evaluasi Pembelajaran, Dan Jenis Evaluasi Non Tes Dalam Penilaian

1.        Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Dalam setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan evaluasi. Penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang digunakan. Tujuan evaluasi ada yang  bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Jika tujuan evaluasi masih bersifat umum, maka tujuan tersebut perlu diperinci menjadi tujuan khusus, sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau mengembangkan instrument evaluasi lainnya.

Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisien system pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, sumber belajar, lingkungan maupun system penilaian itu sendiri. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif.

2.        Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Cronbach (1963 : 236) menjelaskan “evaluation used to improved the course while it is still fluid contributes more to improvement of education than evaluation used to appraise a product already on the market”. Cronbach nampaknya lebih menekankan fungsi evaluasi untuk perbaikan, sedangkan Scriven (1967) membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat dilaksanakan jika pengembangan program pembelajaran telah dianggap selesai.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka fungsi evaluasi pembelajaran adalah :

Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut.

Kedua, untuk akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa “akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan”. Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan.

3.        Prinsip Ruang Lingkup dan Evaluasi

1.      Prinsip Evaluasi

-          Continuenitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang continue. Oleh sebab itu evaluasi pun harus dilakukan secara continue.

-          Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalkan jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik yang menyangkut koognitif, afektif maupun psikomotor.

-          Adil dan Objektif

Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Guru juga hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.

-          Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

-          Praktis

Mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

2.      Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

-       Evaluasi Program Pembelajaran, merupakan evaluasi yang mencakup tentang tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi pembelajaran, strategi belajar-mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.

-       Evaluasi Proses Pembelajaran, merupakan evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

-       Evaluasi Hasil Pembelajaran, merupakan evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan para siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum ataupun khusus, dilihat dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

4.        Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran

A.       Jenis evaluasi berdasarkan tujuan

Dibedakan atas lima jenis evaluasi :

1.      Evaluasi Diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

2.      Evaluasi Selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

3.      Evaluasi Penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

4.      Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

5.      Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekerja siswa.

B.       Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :

1.      Evaluasi Konteks

Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.

2.      Evaluasi Input

Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

3.      Evaluasi Proses

Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

4.      Evaluasi Hasil Atau Produk

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

5.      Evaluasi Outcom atau Lulusan

Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

C.       Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :

1.      Evaluasi program pembelajaran

Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.

2.      Evaluasi proses pembelajaran

Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

3.      Evaluasi Hasil Pembelajaran

Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

D.    Jenis evaluasi Berdasarkan Objek dan Subjek Evaluasi

1.      Berdasarkan objek :

-          Evaluasi Input

Evaluasiterhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.

-          Evaluasi Transformasi

Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.

-          Evaluasi Output

Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.

2.      Berdasarkan Subjek :

-          Evaluasi Internal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.

-          Evaluasi Eksternal

Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

5.        Jenis Evaluasi Non Tes Dalam Penilaian Pendidikan

1.         Observasi

Observasi merupakan instrumen non-tes yang dilakukan dengan cara mengamati langsung tingkah laku peserta didik denga teliti dan di catat secara sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap fenomena yang dijadikan objek pengamatan. Menurut Susilo Surya dan Natawidjaja ( dalam Susilo Rahardjo & Gudnanto, 2011: 48-49) membedakan observasi menjadi observasi partisipatif, observasi sistematis, dan observasi experimental.

2.      Wawancara

Merupakan Instrumen Non-tes yanng dilakukan dengan melakukan percakapan dan tanya jawab lisan secara sepihak dan berhadapan (tatap muka), yang dilakukan dengan tujuan tertentu.

3.      Angket

Susilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 92) berpendapat angket atau kuesioner adalah merupakan suatu tehnik atau cara memahami siswa dengan mengadakan komunikasi tertulis, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh resonden secara tertulis juga.

4.      Daftar Cek

Merupakan daftar yang memuat sejumlah pernyataan singkat mengenai subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Penilaian dengan memberikan tanda centang (Ö) pada tiap-tiap pernyataan sesuai dengan hasil pengamatan.

5.      Skala Penilaian

Merupakan alat untuk mengkur nilai,sikap, minat, perhatian, dan lain-lain dengan tingkatan-tingkatan yang telah disusun.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arifin, Zainal, (2014) “Evaluasi Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S, dan Jabar, C.S. A, ( 2007) Evaluasi Program Pendidikan, Cetakan ke-2, Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.  Jakarta: BumiAksara, 1993.

http://desa-anak.blogspot.com/2013/04/pembuatan-instrumen-evaluasi-tes-dan.html.

http://hilman.web.id/posting/blog/827/pengertian-fungsi-dan-prosedur-evaluasi-pembelajaran.html

https://auliamakro.wordpress.com/evaluasi-pembelajaran/jenis-jenis-evaluasi-pembelajaran/

https://ilmunik.com/pengertian-evaluasi-pembelajaran/


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN DAYA BEDA